podjok nusantara

podjok nusantara

Jumat, 01 November 2013

Peran Disiplin Dalam Kepemimpinan.

Disini penulis akan memberikan salah satu contoh peranan disiplin dalam kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang jendral perang kepada wanita-wanita istana. Dimana disini diceritakan bahwa dalam sejarah ahli strategi perang Sun Tzu diceritakan sebuah episode dimana sang jendral perang ini ingin membuktikan keefektifan sebuah kepemimpinan dikaitkan dengan kedisplinan dan ketegasan.

Dalam kisah tersebut digambarkan Sun Tzu bermaksud melatih kedisplinan sekitar 180 wanita istana. Sun Tzu mengajarkan rasa disiplin dengan dengan melatih mereka cara baris berbaris.
Namun perintah dari Sun Tzu diabaikan seluruh wanita yang dilatihnya. Ini karena ulah para dua gundik raja Ho Lu yang dijadikan sebagai pemimpin dari barisan tersebut, dimana dia tak mau menjalankan semua perintah dari Sun Tzu.

Demi menegakan wibawa dan kepemimpinannya, Sun Tzu mengambil langkah yang sangat keras. Dimana didalam menjalankan tugasnya tersebut Sun Tzu menghukum kedua gundik istana tadi dengan hukuman pancung yang dilaksanakan di depan para wanita-wanita yang telah mengabaikan perintahnya.
Raja Ho Lu pun terkesima dengan ketegasan Sun Tzu yang berani memerintahkan untuk memenggal kepala kedua gundik kesayangannya.

Sun Tzu menjalankan ketegasan tersebut demi tegaknya wibawa dan efektifitas kepemimpinan seorang panglima perang. Ia buktikan, disiplin harus ditegakan sekalipun harus bertentangan dengan kehendak raja.
Dalam dialog dengan raja junjungannya tersebut, Sun Tzu menegaskan maju tanpa mengharapkan pahala mundur tanpa takut dihukum..

Inilah gambaran totalitas seorang panglima perang dalam menjalankan tugas junjungannya. Dia sangat tegas dan sangat berani. Dia menunjukan profesionalisme yang tinggi serta wibawa sebuah jabatan dimata pelaksana perintah. Perintah seorang panglima perang adalah hukuman yang harus dilaksanakan dengan disiplin yang keras.

Dalam pemikiran Sun Tzu, kepemimpinan harus mencakup lima sifat yaitu kearifan, ketulusan, ke bapakan, keberanian dan ketegasan. Kearifan berarti kemampuan mengenali perubahan keadaan dan bertindak tepat.
Ketulusan berarti kemampuan untuk bisa dipercaya sepenuhnya oleh bawahan. Kebapakan berarti memiliki kemampuan human relationship. Keberanian berarti memiliki kepastian dan keteguhan dalam mengambil keputusan atau bertindak. Ketegasan berarti kemampuan menegakan kedisiplinan yang mendatangkan rasa hormat.

Apa yang ditunjukan oleh sebuah kisah seorang panglima perang tadi adalah sebuah kualitas kepemimpinan yang efektif, dimana sifat keberanian dan ketegasan dalam menegakan hukum serta kedisiplinan menjadi fondasi utamannya.

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/1830208-peran-disiplin-dalam-kepemimpinan/#ixzz2L4ofMVoP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar